Selama kehamilan, tujuan utama kami adalah memberikan awal yang terbaik bagi bayi kami dalam hidup. Namun, ada hal lain yang perlu dipertimbangkan selain asam folat dan zat besi. Masukkan homosistein (HCY), asam amino tersembunyi yang secara signifikan mempengaruhi kesehatan ibu dan masa depan bayi. Mari kita jelaskan potensi bahaya kadar homosistein (HHcy) yang tinggi selama kehamilan.
Homosistein (Hcy) adalah asam amino yang mengandung sulfur yang bertindak sebagai perantara penting dalam jalur metabolisme antara metionin dan sistein. Dalam keadaan tertentu, tubuh mempertahankan tingkat Hcy yang rendah dan seimbang melalui proses metabolisme.
Namun, berbagai faktor genetik dan gaya hidup dapat mengganggu metabolisme Hcy, menyebabkan peningkatan kadar Hcy, atau hiperhomosisteinemia. Kondisi ini merupakan risiko kesehatan yang signifikan, karena terkait dengan peningkatan risiko penyakit koroner, perifer, dan serebrovaskular.
Jadi, apa yang dimaksud dengan HCY tinggi? Selama perawatan prenatal, profesional medis dapat memantau tingkat HCY. Kisaran normal dalam serum adalah 5-15 mol/L. Jika melebihi kisaran ini, hal ini dapat menandakan hiperhomosisteinemia, yang menimbulkan berbagai risiko terkait kehamilan.
Bahaya HHcy
- Tingkat HHcy dapat menjadi “silent killer” selama kehamilan karena hubungannya dengan beberapa komplikasi:
- Preeklamsia: Peningkatan HCY dapat merusak sel endotel, memicu stres oksidatif, atau memanipulasi angiotensin, yang berpotensi menyebabkan preeklamsia.
- Hipertensi Gestasional: HCY yang tinggi dapat menyebabkan serangkaian kejadian patofisiologis, termasuk degradasi produksi oksida nitrat, proliferasi otot polos pembuluh darah, dan disfungsi koagulasi, yang dapat memicu hipertensi gestasional.
- Diabetes Gestasional: HCY dapat memperburuk resistensi insulin dan kerusakan pembuluh darah dengan meningkatkan stres oksidatif dan respons inflamasi, yang menyebabkan respons insulin dan kontrol gula darah yang buruk.
- Keguguran Spontan dan Berulang: HCY dapat meningkatkan pembekuan darah dan mengganggu suplai darah plasenta, sehingga meningkatkan risiko keguguran spontan dan berulang.
- Infertilitas: Tingkat HCY yang tinggi dapat menjadi racun bagi sel telur dan embrio, mengganggu perkembangan normalnya dan mengurangi kemungkinan pembuahan serta meningkatkan risiko keguguran dini.
Mencegah HHcy
Sebagai ibu hamil, kita dapat melakukan tindakan pencegahan untuk menjaga kadar HCY tetap terkendali:
— Diet Seimbang: Gabungkan makanan kaya asam folat, seperti sayuran berdaun hijau dan buah jeruk, serta makanan kaya vitamin B6 dan B12, seperti daging, ikan, dan produk susu.
— Suplementasi Nutrisi: Di bawah bimbingan dokter, lengkapi diet Anda dengan asam folat, vitamin B6, dan B12 sesuai kebutuhan.
— Gaya Hidup Sehat: Berhenti merokok, batasi alkohol dan kafein, pertahankan berat badan yang sehat, dan lakukan olahraga teratur dan moderat.
Folat dan HCY
— "Ensiklopedia Ilmu Nutrisi Tiongkok" (Edisi ke-2) menyarankan rencana nutrisi kompleks 3+X, yang mencakup betaine alami, asam folat, vitamin B6, dan nutrisi pendukung tambahan.
— "Hipertensi" menganjurkan konsumsi harian 1000mg betaine alami, 0,8mg asam folat, 2,8mg vitamin B6, dan 4,8μg vitamin B12 untuk menurunkan kadar homosistein darah.
— Suplementasi Presisi: Dalam pengaturan klinis, rencana suplementasi yang dipersonalisasi dapat disesuaikan berdasarkan polimorfisme gen seperti MTHFR dan MTRR, bersama dengan tingkat nutrisi seperti asam folat, vitamin B12, vitamin B6, kolin, dan betaine.
— Untuk individu dengan hiperhomosisteinemia tanpa mutasi genetik, fokuslah pada pemberian suplemen nutrisi yang sangat kekurangan berdasarkan tes asam folat, vitamin B12, vitamin B6, dan kadar kolin.
— Bagi mereka yang memiliki genotipe MTHFR C677T TT, suplementasi dengan 5-metiltetrahidrofolat (folat aktif) lebih efektif dalam menurunkan kadar homosistein darah.
Para Ibu Hamil yang terkasih, kehamilan merupakan perjalanan indah yang memerlukan perhatian yang cermat. Dengan memahami dan mengelola tingkat HCY, kita dapat membangun landasan yang kuat bagi kesehatan bayi kita.
Referensi:
1.Kong Juan. Konsensus Ahli tentang Diagnosis dan Pengobatan Hyperhomocysteinemia. Jurnal Metabolisme dan Nutrisi Onkologi, 2020, 7(3): 283-287.
2. Chen Donglin dan Xu Jian. (2020). Kemajuan Penelitian tentang Homosistein dan Penyakit Terkait Kehamilan. Pengobatan Pencegahan, 32(2), 147-150. DOI:10.19485/j.cnki.issn2096-5087.2020.02.010
3. Sun Man, & Lagu Wei Wei. (2016). Kemajuan Penelitian tentang Hubungan Homosistein dan Penyakit Terkait Kehamilan. Jurnal Obstetri dan Ginekologi Praktis Tiongkok, 32(8), 814-816. DOI:10.7504/fk2016070125